Strategic
Management (Wheelen & Hunger)
”Strategic
management is a set of managerial decisions and actions
that determines the long-run performance of a corporation”. (Wheelen
& Hunger, 2012:5) yang berarti “Manajemen strategis adalah seperangkat
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang suatu
perusahaan”.
Strategic Management Model menurut Wheelen &
Hunger
Sumber : Strategic Management and Business Policy (Toward Global Sustainability) - Thirteenth Edition by Wheelen & Hunger, 2012
1) Environmental Scanning
Environmental scanning
(pemindaian lingkungan) adalah kegiatan memonitor, mengevaluasi, dan mencari
informasi dari lingkungan eksternal maupun internal bagi orang-orang penting di
dalam perusahaan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis, baik yang berasal dari eksternal maupun internal yang dapat berpengaruh pada
masa depan perusahaan.
Salah satu alat yang paling sederhana yang digunakan
untuk menganalisa environmental scanning adalah
SWOT analysis, dengan penjelasan
berikut ini :
- Strengths dan Weaknesses digunakan untuk menganalisa faktor internal perusahaan, seperti struktur organisasi, budaya perusahaan, dan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, dll.
- Oportunities dan Threats digunakan untu menganalisa faktor eksternal perusahaan, yaitu Taks Environment (pesaing, konsumen, pemerintahaan, supplier, dll), dan Societal Environment (General Forces).
2) Formulation Strategy
Formulation
strategy (strategi perumusan) adalah pengembangan rencana jangka panjang
efektivitas manajemen dari SWOT analisis yang telah ditetapkan. Maka selanjutnya,
perusahaan dapat menentukan dan merumuskan strategi perusahaan dengan
menggunakanan, 4 metode :
a. Mission (reason of ‘Being’)
Maksud dari misi organisasi adalah tujuan atau alasan
mengapa organisasi tesebut dibuat atau ada. Pernyataan misi organisasi yang disusun dengan
baik dan benar dapat mengidentifikasikan tujuan utama perusahaan dan
menyampaikan perbedaan yang dimiliki perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan
mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dalam produk maupun jasa
pelayanan yang ditawarkan kepada pasar dan pasar mana yang dituju.
b. Objectives (what result)
Pengertian dari objective
disini dimaksudkan sebagai hasil akhir dari segala aktivitas yang telah di
rencanakan. Objective harus dapat
memberikan informasi apa yang harus dicapai dan kapan akan tercapai. Pencapaian
tujuan perusahaan harus merupakan hasil dari pemenuhan misi perusahaan.
c. Strategy (plan to achive)
Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan
utama yang komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan
tujuannya. Strategi ini dapat berguna untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif
dan meminimalkan kekurangan dalam bersaing. Perusahaan bisnis biasanya
menggunakan 3 jenis strategi, yaitu :
- Corporate Strategy ; Keseluruhan arah perusahaan dan manajemen perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
- Business Strategy ; strategi kompetitif dalam persaingan dan kooperatif perusahaan.
- Functional Strategy ; Memaksimalkan produktivitas dan kinerja sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
d. Policy (guidelines)
Merupakan pedoman yang luas untuk pengambilan keputusan
perusahaan yang menghubungkan antara perumusan strategi yang dimiliki dengan
implementasinya. Perusahaan menggunakan pedoman untuk memastikan bahwa seluruh
karyawannya dapat membuat keputusan dan
mengambil tindakan yang mendukung misi, tujuan, dan strategi perusahaan.
3) Implementation Strategy
Strategi implementasi adalah proses dimana manajemen
mewujudkan strategi dan kebijakan yang dilaksanakan melalui pengembangan
program, anggaran, dan prosedur. Proses ini memungkinkan terlibatnya perubahan
dalam keseluruhan budaya, struktur dan atau sistem manajemen dari keseluruhan
perusahaan.
4) Evaluation and Control Strategy
Strategi evaluasi dan control adalah proses evaluasi dan pengkontrolan dengan cara membandingkan seluruh kinerja perusahaan dengan hasil yang diharapkan oleh perusahaan.
Dari 4 proses strategi manajemen yang diungkapkan oleh Wheelen & Hunger, mencakup proses umpan balik yang dihasilkan dari setiap proses, sehingga dapat dilihat hasil dari setiap proses yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebelum memulai proses selanjutnya.
Dari 4 proses strategi manajemen yang diungkapkan oleh Wheelen & Hunger, mencakup proses umpan balik yang dihasilkan dari setiap proses, sehingga dapat dilihat hasil dari setiap proses yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebelum memulai proses selanjutnya.
Referensi : Strategic Management and Business Policy (Toward Global Sustainability) - Thirteenth Edition by Wheelen & Hunger, 2012 dari link berikut ini :
https://proeunthat.files.wordpress.com/2013/11/concepts-in-strategic-management-business-policy.pdf
https://proeunthat.files.wordpress.com/2013/11/concepts-in-strategic-management-business-policy.pdf
Hubungan antara PEST Analysis, SWOT Analysis, dan PORTER'S FIVE FORCES
Dalam scanning environment disebutkan bahwa scanning environment merupakan kegiatan yang bertujuan mengidentifikasi
faktor-faktor strategi, baik yang berasal dari eksternal maupun internal yang
dapat berpengaruh pada masa depan perusahaan.
Faktor eksternal dan internal
yang diidentifikasi dapat dilakukan melalui SWOT
analysis, yang akan membahas tentang strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats yang ada pada perusahaan. Namun sebelum
perusahaan dapat menghasilkan SWOT
analysis yang baik dan benar, Perusahaan harus dapat mengetahui kelebihan
dan kekurangan yang ada pada internal perusahaan itu sendiri dan perusahaan
membutuhkan analisis pada oportunities
dan threats yang ada di sekitar lingkungan
eskternal perusahaan yang biasanya bersifat makro yang dapat dilihat dari 7
aspek yaitu, Politic, Economy, Social,
Technology, Environment, Legal, dan Competition. 7 aspek tersebut
dapat dilihat dengan menggunakan beberapa metode analisis yaitu PEST Analysis, PORTER’S FIVE FORCES MODEL, dan Supply-Demand
Analysis.
Dengan 7 aspek tersebut dapat dilihat
dan ditentukan dampak dari masing-masing aspek terhadap organisasi melalui Impact Analysis. Jika dampak tersebut
akan membuahkan keuntungan bagi perusahaan maka kita sebut sebagai peluang atau
opportunities, namun jika dampak
tersebut merugikan bagi perusahaan maka kita dapat mengkategorikan dampak
tersebut sebagai ancaman atau threats.
Dapat dilihat dengan gambar di bawah ini :
Maka, hubungan antara PEST Analysis, SWOT Analysis, Dan PORTER’S
FIVE FORCES MODEL adalah PEST Analysis dan Porter’s Five Forces Model
merupakan alat untuk mengidentifikasi faktor lingkukan eksternal perusahaan
yang bersifat makro dan sebagai acuan pembentukan SWOT Analysis dalam
menentukan opportunities dan threats perusahaan.
Bargaining Power Of Supplier and Threat Of Substitutes
Berdasarkan dari buku yang
berjudul “Strategy and the Internet”
by Michael E. Porter, 2001 di Hardvard Business Review, yang telah penulis baca
disana dikatakan bahwa internet adalah teknologi bar u yang sangat penting, dan
tidak mengherankan jika telah menerima begitu banyak perhatian dari para
pengusaha, eksekutif, investor dan pengamat bisnis. Banyak yang berasumsi bahwa
internet mengubah segalanya, menjadikan semua aturan lama tentang perusahaan
dan persaingan menjadi kuno atau kadaluarsa. Dan hal tersebut menjadi
berbahaya, karena banyak perusahaan dan para pengusaha yang salah arah
dalam pengaplikasian internet pada
bisnis mereka.
“Internet
technology provides better opportunities for companies to establish distinctive
strategic positionings than did previous generations of information technology”
(“Strategy and the Internet”
by Michael E. Porter, 2001)
Kaitannya dengan apa yang membuat
Bargaining Power of Supplier dan Threat of Subtitutes menjadi dua hal yang sangat mengancam di era
digital sekarang ini dapat dilihat dari gambar yang menunjukan bagaimana pengaruh
internet terhadap struktur industri dibawah ini :
Sumber : (“Strategy and the
Internet” by Michael E. Porter, 2001)
Bargaining
power of supplier
adalah kekuatan pemasok atau supplier dalam kegiatan tawar menawar terhadap
pembeli atau perusahaan yang membutuhkannya dengan cara menaikan harga atau
menurunkan kualitas produk atau jasa yang akan dijual. Dampak negatif era digital atau
internet untuk Bargaining power of
supplier :
Threat of Subtitutes adalah ancaman adanya produk pengganti yang dapat menggantikan produk atau jasa yang sama dengan cara yang baru atau berbeda. Dampak negatif adanya Threat of Subtitutes pada era digital ini adalah munculnya produk-produk pengganti yang berbasis teknologi menggantikan produk atau jasa yang sudah ada sejak dulu tanpa beracuan pada teknologi dan internet, hal ini dapat menyebabkan penurunan profitabilitas perusahaan atau bahkan menyebabkan pergeseran produk lama yang lama-kelamaan akan menghilang. Contoh : Ojek pangkalan yang tergantikan dengan ojek online, pusat perbelanjaan yang semakin sepi karena adanya situs belanja online yang lebih memudahkan pelanggan untuk berbelanja tanpa harus repot-repot pergi keluar menuju tempat belanja.
Referensi : Understanding Michael Porter (Panduan Paling Penting tentang Kompetisi dan Strategi) by Joan Magretta, 2012 dan Strategy and the Internet by Michael E. Porter, 2001 link berikut ini : https://hbr.org/2001/03/strategy-and-the-internet
- Banyak pemasok atau supplier yang mulai pintar dengan menggunakan internet mereka dapat dengan mudah menjangkau konsumen terakhir mereka, dan pemasok dapat mengurangi pangaruh perusahaan untuk melakukan intervensi terhadap dirinya.
- Pengadaan internet dan pasar digital cenderung memberi akses yang sama kepada semua perusahaan menuju pada satu pemasok, dan condong pada pengadaan produk standar yang sudah ada sehingga dapat mengurangi diferensiasi suatu perusahaan.
- Berkurangnya tingkat kerahasiaan pemasok atau supplier yang digunakan suatu perusahaan yang membuat semakin banyak pesaing di sekitar perusahaan mangalihkan perhatiannya kepada pemasok atau supplier yang sama.
- Jika perusahaan memiliki pemasok atau supplier yang kuat, mereka akan menggunakan pengaruh negosiasi mereka untuk menetapkan harga yang lebih tinggi atau menekankan pada hal-hal yang lebih menguntungkan diri mereka sendiri, hal ini akan menyebabkan profitabilitas perusahaan akan menurun.
Threat of Subtitutes adalah ancaman adanya produk pengganti yang dapat menggantikan produk atau jasa yang sama dengan cara yang baru atau berbeda. Dampak negatif adanya Threat of Subtitutes pada era digital ini adalah munculnya produk-produk pengganti yang berbasis teknologi menggantikan produk atau jasa yang sudah ada sejak dulu tanpa beracuan pada teknologi dan internet, hal ini dapat menyebabkan penurunan profitabilitas perusahaan atau bahkan menyebabkan pergeseran produk lama yang lama-kelamaan akan menghilang. Contoh : Ojek pangkalan yang tergantikan dengan ojek online, pusat perbelanjaan yang semakin sepi karena adanya situs belanja online yang lebih memudahkan pelanggan untuk berbelanja tanpa harus repot-repot pergi keluar menuju tempat belanja.
Referensi : Understanding Michael Porter (Panduan Paling Penting tentang Kompetisi dan Strategi) by Joan Magretta, 2012 dan Strategy and the Internet by Michael E. Porter, 2001 link berikut ini : https://hbr.org/2001/03/strategy-and-the-internet