Jumat, 08 Maret 2019

Strategic Management (Wheelen & Hunger)

”Strategic management is a set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation”. (Wheelen & Hunger, 2012:5) yang berarti “Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang suatu perusahaan”.

Strategic Management Model menurut Wheelen & Hunger

Sumber : Strategic Management and Business Policy (Toward Global Sustainability) - Thirteenth Edition by Wheelen & Hunger, 2012

1)     Environmental Scanning
Environmental scanning (pemindaian lingkungan) adalah kegiatan memonitor, mengevaluasi, dan mencari informasi dari lingkungan eksternal maupun internal bagi orang-orang penting di dalam perusahaan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis, baik yang berasal dari eksternal maupun internal yang dapat berpengaruh pada masa depan perusahaan.
Salah satu alat yang paling sederhana yang digunakan untuk menganalisa environmental scanning adalah SWOT analysis, dengan penjelasan berikut ini :
      • Strengths dan Weaknesses digunakan untuk menganalisa faktor internal perusahaan, seperti struktur organisasi, budaya perusahaan, dan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, dll.
      • Oportunities dan Threats digunakan untu menganalisa faktor eksternal perusahaan, yaitu Taks Environment (pesaing, konsumen, pemerintahaan, supplier, dll), dan Societal Environment (General Forces).
2)     Formulation Strategy
Formulation strategy (strategi perumusan) adalah pengembangan rencana jangka panjang efektivitas manajemen dari SWOT analisis yang telah ditetapkan. Maka selanjutnya, perusahaan dapat menentukan dan merumuskan strategi perusahaan dengan menggunakanan, 4 metode :
a.     Mission (reason of ‘Being’)
Maksud dari misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi tesebut dibuat atau ada. Pernyataan misi organisasi yang disusun dengan baik dan benar dapat mengidentifikasikan tujuan utama perusahaan dan menyampaikan perbedaan yang dimiliki perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dalam produk maupun jasa pelayanan yang ditawarkan kepada pasar dan pasar mana yang dituju.
b.     Objectives (what result)
Pengertian dari objective disini dimaksudkan sebagai hasil akhir dari segala aktivitas yang telah di rencanakan. Objective harus dapat memberikan informasi apa yang harus dicapai dan kapan akan tercapai. Pencapaian tujuan perusahaan harus merupakan hasil dari pemenuhan misi perusahaan.
c.      Strategy (plan to achive)
Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan utama yang komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi ini dapat berguna untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan kekurangan dalam bersaing. Perusahaan bisnis biasanya menggunakan 3 jenis strategi, yaitu : 
      1. Corporate Strategy ; Keseluruhan arah perusahaan dan manajemen perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
      2. Business Strategy ; strategi kompetitif dalam persaingan dan kooperatif perusahaan.
      3. Functional Strategy ; Memaksimalkan produktivitas dan kinerja sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
d.      Policy (guidelines)
Merupakan pedoman yang luas untuk pengambilan keputusan perusahaan yang menghubungkan antara perumusan strategi yang dimiliki dengan implementasinya. Perusahaan menggunakan pedoman untuk memastikan bahwa seluruh karyawannya dapat membuat  keputusan dan mengambil tindakan yang mendukung misi, tujuan, dan strategi perusahaan.

3)     Implementation Strategy
Strategi implementasi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan yang dilaksanakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Proses ini memungkinkan terlibatnya perubahan dalam keseluruhan budaya, struktur dan atau sistem manajemen dari keseluruhan perusahaan.

4)    Evaluation and Control Strategy
Strategi evaluasi dan control adalah proses evaluasi dan pengkontrolan dengan cara membandingkan seluruh kinerja perusahaan dengan hasil yang diharapkan oleh perusahaan.

Dari 4 proses strategi manajemen yang diungkapkan oleh Wheelen & Hunger, mencakup proses umpan balik yang dihasilkan dari setiap proses, sehingga dapat dilihat hasil dari setiap proses yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebelum memulai proses selanjutnya.

Referensi : Strategic Management and Business Policy (Toward Global Sustainability) - Thirteenth Edition by Wheelen & Hunger, 2012 dari link berikut ini : 
https://proeunthat.files.wordpress.com/2013/11/concepts-in-strategic-management-business-policy.pdf


Hubungan antara PEST Analysis, SWOT Analysis, dan PORTER'S FIVE FORCES

Dalam scanning environment disebutkan bahwa scanning environment merupakan kegiatan yang bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor strategi, baik yang berasal dari eksternal maupun internal yang dapat berpengaruh pada masa depan perusahaan.

Faktor eksternal dan internal yang diidentifikasi dapat dilakukan melalui SWOT analysis, yang akan membahas tentang strengths, weaknesses, opportunities, dan threats yang ada pada perusahaan. Namun sebelum perusahaan dapat menghasilkan SWOT analysis yang baik dan benar, Perusahaan harus dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada internal perusahaan itu sendiri dan perusahaan membutuhkan analisis pada oportunities dan threats yang ada di sekitar lingkungan eskternal perusahaan yang biasanya bersifat makro yang dapat dilihat dari 7 aspek yaitu, Politic, Economy, Social, Technology, Environment, Legal, dan Competition. 7 aspek tersebut dapat dilihat dengan menggunakan beberapa metode analisis yaitu PEST Analysis, PORTER’S FIVE FORCES MODEL, dan Supply-Demand Analysis.

Dengan 7 aspek tersebut dapat dilihat dan ditentukan dampak dari masing-masing aspek terhadap organisasi melalui Impact Analysis. Jika dampak tersebut akan membuahkan keuntungan bagi perusahaan maka kita sebut sebagai peluang atau opportunities, namun jika dampak tersebut merugikan bagi perusahaan maka kita dapat mengkategorikan dampak tersebut sebagai ancaman atau threats. Dapat dilihat dengan gambar di bawah ini :


Maka, hubungan antara PEST Analysis, SWOT Analysis, Dan PORTER’S FIVE FORCES MODEL adalah PEST Analysis dan Porter’s Five Forces Model merupakan alat untuk mengidentifikasi faktor lingkukan eksternal perusahaan yang bersifat makro dan sebagai acuan pembentukan SWOT Analysis dalam menentukan opportunities dan threats perusahaan.

Bargaining Power Of Supplier and Threat Of Substitutes

Berdasarkan dari buku yang berjudul “Strategy and the Internet” by Michael E. Porter, 2001 di Hardvard Business Review, yang telah penulis baca disana dikatakan bahwa internet adalah teknologi bar u yang sangat penting, dan tidak mengherankan jika telah menerima begitu banyak perhatian dari para pengusaha, eksekutif, investor dan pengamat bisnis. Banyak yang berasumsi bahwa internet mengubah segalanya, menjadikan semua aturan lama tentang perusahaan dan persaingan menjadi kuno atau kadaluarsa. Dan hal tersebut menjadi berbahaya, karena banyak perusahaan dan para pengusaha yang salah arah dalam  pengaplikasian internet pada bisnis mereka.

“Internet technology provides better opportunities for companies to establish distinctive strategic positionings than did previous generations of information technology” (“Strategy and the Internet” by Michael E. Porter, 2001)

Kaitannya dengan apa yang membuat Bargaining Power of  Supplier dan Threat of Subtitutes menjadi dua hal yang sangat mengancam di era digital sekarang ini dapat dilihat dari  gambar yang menunjukan bagaimana pengaruh internet terhadap struktur industri dibawah ini :

Sumber : (“Strategy and the Internet” by Michael E. Porter, 2001)

Bargaining power of supplier adalah kekuatan pemasok atau supplier dalam kegiatan tawar menawar terhadap pembeli atau perusahaan yang membutuhkannya dengan cara menaikan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang akan dijual. Dampak negatif era digital atau internet untuk Bargaining power of supplier :

  • Banyak pemasok atau supplier yang mulai pintar dengan menggunakan internet mereka dapat dengan mudah menjangkau konsumen terakhir mereka, dan pemasok dapat mengurangi pangaruh perusahaan untuk melakukan intervensi terhadap dirinya.
  • Pengadaan internet dan pasar digital cenderung memberi akses yang sama kepada semua perusahaan menuju pada satu pemasok, dan condong pada pengadaan produk standar yang sudah ada sehingga dapat mengurangi diferensiasi suatu perusahaan.
  • Berkurangnya tingkat kerahasiaan pemasok atau supplier yang digunakan suatu perusahaan yang membuat semakin banyak pesaing di sekitar perusahaan mangalihkan perhatiannya kepada pemasok atau supplier yang sama.
  • Jika perusahaan memiliki pemasok atau supplier yang kuat, mereka akan menggunakan pengaruh negosiasi mereka untuk menetapkan harga yang lebih tinggi atau menekankan pada hal-hal yang lebih menguntungkan diri mereka sendiri, hal ini akan menyebabkan profitabilitas perusahaan akan menurun.

Threat of Subtitutes adalah ancaman adanya produk pengganti yang dapat menggantikan produk atau jasa yang sama dengan cara yang baru atau berbeda. Dampak negatif adanya Threat of Subtitutes pada era digital ini adalah munculnya produk-produk pengganti yang berbasis teknologi menggantikan produk atau jasa yang sudah ada sejak dulu tanpa beracuan pada teknologi dan internet, hal ini dapat menyebabkan penurunan profitabilitas perusahaan atau bahkan menyebabkan pergeseran produk lama yang lama-kelamaan akan menghilang. Contoh : Ojek pangkalan yang tergantikan dengan ojek online, pusat perbelanjaan yang semakin sepi karena adanya situs belanja online yang lebih memudahkan pelanggan untuk berbelanja tanpa harus repot-repot pergi keluar menuju tempat belanja.

Referensi : Understanding Michael Porter (Panduan Paling Penting tentang Kompetisi dan Strategi) by Joan Magretta, 2012 dan Strategy and the Internet by Michael E. Porter, 2001 link berikut ini : https://hbr.org/2001/03/strategy-and-the-internet